Kisah Asal Mula Bulan: Tabrakan dengan Tetangga, Bukan Penyerbu Jauh

19

Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan memperdebatkan asal usul bulan di bumi, dan sebagian besar berpegang pada teori “dampak raksasa”: sebuah benda seukuran Mars menghantam bumi pada masa awal, membentuk piringan bulan tempat bulan kita menyatu. Sebuah studi baru menambahkan detail penting pada gambaran ini, menunjukkan bahwa yang menabraknya bukanlah planet jahat dari jauh, melainkan dunia saudara yang lahir di wilayah yang sama di tata surya dengan Bumi. Penemuan ini menyempurnakan pemahaman kita tentang bagaimana planet berbatu terbentuk di awal tata surya yang kacau balau.

Kekacauan Awal Tata Surya

Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tata surya bagian dalam bukanlah lingkungan stabil seperti yang kita lihat sekarang. Lusinan, mungkin ratusan, embrio planet – benda mulai dari ukuran bulan hingga Mars – berdesak-desakan menuju ruang angkasa, bertabrakan dan menyatu dalam gravitasi bebas untuk semua. Gravitasi Jupiter yang sangat besar semakin menggerakkan pot ini, melemparkan beberapa dunia ke orbit baru. Theia, sang penabrak, adalah salah satu bahan penyusun planet awal.

Petunjuk Kimia dalam Sampel Bulan

Teka-teki ini semakin dalam karena Bumi dan bulan memiliki komposisi kimia yang sangat mirip. Jika Theia berasal dari tempat lain, kami mengharapkan perbedaan yang lebih nyata. Para peneliti yang dipimpin oleh Timo Hopp di Max Planck Institute meninjau kembali sampel bulan dari misi Apollo, bersama dengan batuan terestrial dan meteorit, untuk mencari jejak isotop halus. Jejak-jejak ini bertindak seperti sidik jari, mengungkapkan di mana materi terbentuk relatif terhadap matahari.

Tim fokus pada isotop besi, molibdenum, dan zirkonium. Dengan menganalisis unsur-unsur ini dalam sampel bulan dan bumi, mereka dapat merekonstruksi kemungkinan tempat kelahiran Theia. Hasilnya menunjukkan adanya dunia berbatu yang terbentuk di bagian dalam tata surya, bahkan mungkin lebih dekat ke matahari dibandingkan bumi. Ini bukanlah perubahan baru dalam teori dampak, melainkan konfirmasi gambaran klasik pembentukan planet.

Waduk Tanpa Sampel

Model tersebut menunjukkan bahwa Bumi dan Theia mengambil material dari wilayah “tanpa sampel” yang sebelumnya tidak diketahui di tata surya bagian dalam. Ini berarti jenis materi yang belum ditemukan dalam koleksi meteorit mana pun. Materi yang hilang ini kemungkinan besar terbentuk di dekat Matahari, kemungkinan tersapu oleh Merkurius, Venus, atau Bumi itu sendiri. Konfirmasinya memerlukan sampel dari planet-planet ini—yang merupakan tujuan misi masa depan.

Misterinya Masih Ada

Meskipun penelitian ini mengklarifikasi asal usul Theia, masih ada pertanyaan. Bagaimana dampaknya bisa mencampurkan kedua dunia secara menyeluruh, sehingga menghapus hampir semua perbedaan kimia? Memecahkan misteri ini dapat mengungkap bagian terakhir dari kisah kelahiran bulan yang penuh kekerasan, dan menjelaskan bagaimana Bumi dan satelit kita terbentuk.

Pemahaman yang lebih baik tentang dampak raksasa ini menyoroti masa-masa awal tata surya kita yang brutal dan kacau, di mana pembentukan planet bukanlah proses yang mudah, melainkan serangkaian tabrakan yang dahsyat.